Bahaya Facebook Bagi Pelajar
Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi
yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda
menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin
buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.
Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State University tersebut. Namun penulis laporan mengatakan, laporannya hanya memperlihatkan kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dan menurunnya nilai-nilai yang Anda peroleh di sekolah.
Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State University tersebut. Namun penulis laporan mengatakan, laporannya hanya memperlihatkan kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dan menurunnya nilai-nilai yang Anda peroleh di sekolah.
Faktanya, jika Anda pengguna Facebook, kemungkinan besar Anda selalu
ingin mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-teman Anda.
Kenikmatan semangkuk baso, asyiknya irama jazz, foto-foto pesta
teman-teman dekat Anda, dan pertanyaan-pertanyaan yang berharap
mendapatkan komentar karena Anda ingin memastikan seseorang di jaringan
pertemanan Anda sedang membaca tulisan Anda memang sangat menggoda hati
dan juga menyita waktu Anda. Akhirnya, Anda mungkin terpicu untuk
menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir
secara tak cerdas.
Untunglah bukan itu yang dilaporkan oleh peneliti Ohio State
University. Namun disebutkan bahwa 65% mahasiswa setiap hari mengakses
Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu jam di laman
tersebut. Yang menarik, 79% dari pengguna Facebook merasa bahwa
menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka.
Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian.
“Ini ibarat perbedaan antara dapat nilai A dan B,” kata Aryn
Karpinski, peneliti Ohio State yang menanyai 219 mahasiswa untuk
penelitiannya.
Dalam artikel “How using Facebook could raise your risk of cancer” di Mail Online disebutkan, situs jejaring sosial seperti Facebook sangat berisiko bagi kesehatan. “Social networking sites such as Facebook could raise your risk of serious health problems by reducing levels of face-to-face contact,” kata pakar psikologi, Dr Aric Sigman. “Emailing people rather than meeting up with them may have wide-ranging biological effects,” kata Sigman.
Ringkasnya, kecanduan FB dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, menurunkan tingkat hormon, dan fungsi urat nadi, juga merusak penampilan mental (impair mental performance). Bahkan, kecanduan FB juga dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan pikun.
Dalam Jurnal Biologist yang diterbitkan Institute of Biology Inggris, Dr. Sigman menulis:
“FB sebenarnya memainkan peran penting dalam menjadikan orang lebih terisolasi atau memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri
dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Dalam artikel “How using Facebook could raise your risk of cancer” di Mail Online disebutkan, situs jejaring sosial seperti Facebook sangat berisiko bagi kesehatan. “Social networking sites such as Facebook could raise your risk of serious health problems by reducing levels of face-to-face contact,” kata pakar psikologi, Dr Aric Sigman. “Emailing people rather than meeting up with them may have wide-ranging biological effects,” kata Sigman.
Ringkasnya, kecanduan FB dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, menurunkan tingkat hormon, dan fungsi urat nadi, juga merusak penampilan mental (impair mental performance). Bahkan, kecanduan FB juga dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan pikun.
Dalam Jurnal Biologist yang diterbitkan Institute of Biology Inggris, Dr. Sigman menulis:
“FB sebenarnya memainkan peran penting dalam menjadikan orang lebih terisolasi atau memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri
dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar